Beberapa
jam lagi waktunya pulang sekolah, semua siswa-siswa sejajaran Yayasan Peguruan
Dipanegara di kumpulkan di Lapangan Basket. Ada pemberitahuan mendadak dari
pihak ke Polisian tentang isuh Tawuran.
Polisi dapat informasi dari pihak
sekolah bahwa akan terjadi tawuran siswa Dipanegara dengan siswa Tamsis. Polisi pun segera datang ke
depan Sekolah Dipanegara, disana anak-anak Tamsis yang berkendara sepeda motor
bersiap-siap untuk tawuran dengan siswa Dipanegara. Se-waktu pengejaran siswa
yang ingin tawuran, aparat polisi pun tidak dapat menangkapnya, karena mereka
langsung melarikan diri dengan kecepatan tinggi. Untungnya ada polisi yang mantan pembalap, jadi polisi
tersebut berhasil menangkap salah siswa yang ingin melarikan diri. Siswa
tersebut tidak di masukkan ke sel penjara tapi dia akan di mintai keterangan
tentang tawuran akan terjadi.
Penyebab
tawuran yang akan terjadi ini, bermula di hari Sabtu (6/10), seorang siswa
Dipanegara yang ingin meng-antarkan temannya pulang ke-rumah, kebetulan yang
digunakan itu sepeda motor menggunakan kenalpot blong. Suara kenalpot tersebut
membuat ribut suasana dan juga terdengar di telinga anak tamsis, disitulah
dimulainya salah sangka. Di sangka mereka, anak Dipo ingin ngajak berantam.
Kejadian ini masih ber-lanjut sampai
hari ini. Kapolres Rambutan menghimbau para siswa-siswi Yayasan Perguruan
Dipanegara agar tidak ikut campur dalam masalah ini.
“Kenalpot blong, tidak
menguntungkan,” ujar Pak M. Simarmata, Kapolsek Rambutan.
Beberapa Minggu yang lalu pun Polisi
pernah datang ke Sekolah untuk menghimbau para Siswa yang memakai kenaplot
blong agar diganti, dan kembali di
ingati di hari itu juga. Karena kenalpot blong membuat bising dan juga
meresahkan masyarakat , Rabu (10/10).
“Kalau ada lagi tindak kriminal yang
terjadi, segera hubungi kami, sms atau telepon dan kami akan segera meluncur ke
TKP,” ujar Pak M. Simarmata dan beliau pun memberikan nomor hpnya, untuk mengantisipasi kejadian ini
terulang kembali.
Setelah himbauan yang di sampaikan
dengan singkat oleh Kapolres Rambutan tentang isu tawuran, semuanya pun bubar
dari Lapangan Basket dan pulang.
Dan Aparat Kepolisian pun kembali ke
kantornya serta mem-bawa beberapa siswa
yang akan dimintai keterangan. (Cichaniago)