Pages

Terima Kasih Telah Berkunjung.

Sabtu, 17 November 2012

Kenalpot Blong, Tidak Menguntungkan

Beberapa jam lagi waktunya pulang sekolah, semua siswa-siswa sejajaran Yayasan Peguruan Dipanegara di kumpulkan di Lapangan Basket. Ada pemberitahuan mendadak dari pihak ke Polisian tentang isuh Tawuran.
            Polisi dapat informasi dari pihak sekolah bahwa akan terjadi tawuran siswa Dipanegara dengan  siswa Tamsis. Polisi pun segera datang ke depan Sekolah Dipanegara, disana anak-anak Tamsis yang berkendara sepeda motor bersiap-siap untuk tawuran dengan siswa Dipanegara. Se-waktu pengejaran siswa yang ingin tawuran, aparat polisi pun tidak dapat menangkapnya, karena mereka langsung melarikan diri dengan kecepatan tinggi. Untungnya ada polisi yang mantan pembalap, jadi polisi tersebut berhasil menangkap salah siswa yang ingin melarikan diri. Siswa tersebut tidak di masukkan ke sel penjara tapi dia akan di mintai keterangan tentang tawuran akan terjadi.
 
Penyebab tawuran yang akan terjadi ini, bermula di hari Sabtu (6/10), seorang siswa Dipanegara yang ingin meng-antarkan temannya pulang ke-rumah, kebetulan yang digunakan itu sepeda motor menggunakan kenalpot blong. Suara kenalpot tersebut membuat ribut suasana dan juga terdengar di telinga anak tamsis, disitulah dimulainya salah sangka. Di sangka mereka, anak Dipo ingin ngajak berantam.
            Kejadian ini masih ber-lanjut sampai hari ini. Kapolres Rambutan menghimbau para siswa-siswi Yayasan Perguruan Dipanegara agar tidak ikut campur dalam masalah ini.
            “Kenalpot blong, tidak menguntungkan,” ujar Pak M. Simarmata, Kapolsek Rambutan.
            Beberapa Minggu yang lalu pun Polisi pernah datang ke Sekolah untuk menghimbau para Siswa yang memakai kenaplot blong agar diganti, dan kembali di ingati di hari itu juga. Karena kenalpot blong membuat bising dan juga meresahkan masyarakat , Rabu (10/10).
            “Kalau ada lagi tindak kriminal yang terjadi, segera hubungi kami, sms atau telepon dan kami akan segera meluncur ke TKP,” ujar Pak M. Simarmata dan beliau pun memberikan nomor  hpnya, untuk mengantisipasi kejadian ini terulang kembali.
            Setelah himbauan yang di sampaikan dengan singkat oleh Kapolres Rambutan tentang isu tawuran, semuanya pun bubar dari Lapangan Basket dan pulang.
            Dan Aparat Kepolisian pun kembali ke kantornya  serta mem-bawa beberapa siswa yang akan dimintai keterangan. (Cichaniago)

Sosialisasi Dampak Bahaya HIV/AIDS

Setelah semua unit Dipanegara ber-kumpul, tak lama kemudian datanglah Wali Kota Tebing Tinggi, Ir.H. Umar Zunaidi Hasibuan MM, berserta jajarannya


 Di sambut dengan tarian tradisional yang di bawakan oleh siswi SMP Dipanegara.
 
Selesai tarian, siswi SMA dan SMP Dipanegara membawakan 2 buah gambar Potret seorang Bung Karno dan Bung Hatta. Siswi SMA itu adalah salah seorang Miss Celebrity 2012 (Micel) di salah satu stasiun TV Swasta di jakarta, yang berhasil masuk ke 10 besar, siswi itu bernama Cipta Putri Tamba.
            Maksud Kedatangan Bapak Wali Kota Tebing Tinggi ialah, Mensosialisasikan bahaya dampak HIV/AIDS. Yayasan Perguruan Dipanegara salah satu sekolah yang di kun-jungi Bapak Walikota dan Sekolah Pertama di kunjungi dalam mensosialisasikan dampak HIV/AIDS.
            Kata sambutan pertama di bawakan oleh Bapak Kepala Dinas Kesehatan Kota Tebing Tinggi, kemudian di  lanjutkan dengan kata sambutan dari Bapak Yayasan Dipanegara.
            “HIV adalah penyakit Modern. di SUMUT sendiri pada tahun 2010 ada 3.311 Kasus, enam bulan kemudian bertambah 40 Kasus.” Ujar Bapak Walikota Tebing Tinggi.
            “Penyakit HIV itu seperti Piramit, di atas kecil (sedikit), semakin ke bawah, semakin besar (Banyak) yang terkena HIV/AIDS. HIV penularannya melalui Sex Bebas, Suntikan Narkoba. Bisa dikatakn HIV Bersaudara dengan Narkoba, karena sama-sama menularnya melalui jarum suntik.” Katanya.
            “HIV dan Narkoba mengancam di Dunia Modern sekarang ini, seperti di Kota tetangga sebelah, yaitu Kota Galang, Remaja Putrinya sudah terkena Narkoba. Sedangkan di Kota Perbaungan Siswa SD disana sebagai kurir Narkoba.” Katanya.
            “Zaman dahulu, seorang Pahlawan itu merebut dan mempertahankan ke-merdekaannya. Kalau Zaman sekarang, kita juga dapat menjadi seorang Pahlawan dengan mencegah HIV.” Kata Bapak Wali Kota.
            Di Tebing Tinggi, 16 orang yang sudah terkena HIV. Dua diantaranya telah meninggal. Jadi sekarang tinggal 14 Orang. Walaupun sedikit, pemerintah Kota Tebing Tinggi harus dapat mencegah agar tidak menular, dengan cara sederhana yaitu mensosialisasikan ke setiap sekolah-sekolah yang ada di Kota Tebing Tinggi.
            Setelah Bapak Walikota memberikan arahannya tentang Bahaya HIV/AIDS, beliau pun bercerita sedikit tentang riwayat hidupnya yang sederhana.
 
Setelah selesai acara Pembukaan Sosialisasi, Bapak Walikota pun menikmati hidangan Nasi Djagoeng Pedjoeang’45 yang telah di sediakan di luar ruangan, dan di temani oleh Bapak Yayasan. Di ikuti oleh beberapa perwakilan siswa-siswi untuk menikmati hidangan tersebut. (12/11).
 
Acara selanjutnya yaitu tentang memperkenalkan Apa itu HIV/AIDS dan NARKOBA, dengan Tema, Aku Bangga, Aku Tahu. Di ikuti dengan tanyak. jawab antara siswa dengan petugas Dinas Kesehatan.

What's in The News Smk.B Dipanegara

 
Copyright (c) 2010 MOSmk Dipanegara and Powered by Blogger.